Uwuh Tuwuh Jumbuh
Pameran Karya Anak & Keluarga
12 - 14 Januari 2024
“Bagus!”
Agan Harahap
“Bagus!” Adalah kata- kata andalan Pak Tino Sidin dalam acara Gemar Menggambar di TVRI berpuluh tahun silam. Sebagai salah satu maestro lukis tanah air, Pak Tino Sidin tidak pernah mengkritik warna langit yang tidak biru, warna pohon yang tidak hijau dan aneka bentuk lain yang tidak proporsional. Bagi Pak Tino Sidin, semua lukisan anak adalah bagus.
Puluhan tahun kemudian, anak- anak pemirsa setia acara ‘Gemar Menggambar’ kini sudah menjadi orang tua. Dan sebagian kita mungkin sudah lupa akan tayangan itu. Sehingga kata seni acap kali juga menjadi beban tersendiri. Terlebih ketika harus berhadapan dengan project seni kolaborasi dengan anak dalam masa liburan sekolah. “Bagaimana kalau saya dan anak saya tidak berbakat dalam seni?” atau “Apakah karya anak saya sudah cukup ‘nyeni’?, Dan segudang pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mungkin menghantui liburan semester kemarin.
Namun point utama dari kegiatan ini tentu saja bukanlah hasil akhir, melainkan prosesnya. Tentang bagaimana kita bisa melihat, mendengar dan ‘men-translate’ fantasi anak-anak kita terhadap botol, kardus, plastik dan aneka barang yang tak terpakai yang ada di sekitar kita dan kemudian membimbing mereka untuk mewujudkannya dalam aneka bentuk ajaib yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang dewasa.
Saya membayangkan Pak Tino Sidin ketika melihat dan mengomentari karya-karya dalam pameran ini. “Sekarang kita lihat karya teman-teman mu dari sekolah Rumah Citta yang membuat karya dari barang- barang bekas. Wahh, ada mesin penanam padi dari kardus. Ooh, ada robot dan pesawat dari botol bekas. Yaa. BAGUS!!
Uwuh Tuwuh Jumbuh adalah tema yang dipilih untuk kegiatan Pameran Seni Anak dan Keluarga Rumah Citta 2024. Uwuh Tuwuh Jumbuh merupakan kata-kata dalam bahasa Jawa yang kami maknai sebagai semangat untuk menata dan mengelola uwuh (sampah/limbah) agar tuwuh (tumbuh/hidup) menjadi sesuatu yang lebih jumbuh (selaras) dan bernilai.
Uwuh Tuwuh Jumbuh juga lahir dari visi Sekolah Rumah Citta untuk membangun karakter keluarga yang mengedepankan ramah lingkungan hidup dan kearifan lokal. Proses yang telah berjalan cukup panjang di lingkungan Sekolah Rumah Citta. Proses dengan kesadaran penuh bahwa daur ulang limbah bukan hanya tentang pengelolaan limbah semata namun juga tentang pengelolaan sumber daya yang ada.
Uwuh Tuwuh Jumbuh: Proses Tumbuh Bersama dalam Keselarasan
Karya-karya yang dipamerkan terlahir dari kegiatan bermain anak bersama keluarga. Poin utama dari kegiatan ini bukanlah hasil akhir, melainkan prosesnya. Tentang bagaimana orang tua bisa melihat, mendengar dan menterjemahkan fantasi anak-anak terhadap botol, kardus, plastik dan aneka barang yang tak terpakai yang ada di sekitar kita dan kemudian membimbing mereka untuk mewujudkannya dalam aneka bentuk ajaib yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang dewasa.
Proses membuat karya juga menjadi media perekat antara orang tua-anak. Mereka saling berbagi imajinasi tanpa batas, berdialog, dan bersinergi saat berkreasi. Harapannya, melalui proses bermain dan berkarya ini anak-anak semakin mengenal keluarganya dan menguat identitas dirinya. Tuwuh jumbuh, tumbuh dalam keselarasan, saat mengolah uwuh (sampah/limbah) menjadi karya bersama.
Uwuh Tuwuh Jumbuh: Menuju Budaya Ramah Lingkungan dan Kearifan Lokal
Uwuh Tuwuh Jumbuh bukanlah puncak pencapaian proses pembentukan karakter individu ramah lingkungan dan menghargai kearifan lokal. Uwuh Tuwuh Jumbuh bukan bukti keberhasilan Keluarga Rumah Citta membangun budaya ramah lingkungan dan menghargai kearifan lokal. Uwuh Tuwuh Jumbuh adalah sepenggal cerita tentang bagaimana membangun budaya ramah lingkungan dan kearifan lokal berproses bersama keluarga.
Karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil karya bersama antara anak dan orang tua siswa Sekolah Rumah Citta. Anak-anak dari beragam usia mulai 2 tahun hingga 11 tahun, mulai dari siswa KB, TK, hingga Kelas 5 SD.
GALERI KARYA
Klik untuk keterangan detil.